Laporan Penyaluran Bantuan #Rokatenda Tahap 7

Dear friends,

Kata orang, malam minggu selalu spesial. Sejak Februari 2013 yang lalu malam minggu kami lebih dari sekadar spesial. Dimulai sejak Jum'at sore atau Sabtu sore, di mana kk Fauwzya dan kk Tuteh sibuk berselancar dari satu toko ke toko lain berbelanja keperluan pengungsi Rokatenda, hingga malam minggu ... saatnya KENCAN dengan deterjen, sabun, susu, beras, mi, piring, air minum, pasta gigi, minyak tanah, dan lain-lain. Bagi kami itu lebih dari sekadar spesial. Itu lebih dari sekadar istimewa. Semua itu demi pengungsi korban meletusnya Gunung Rokatenda di Pulau Palu'e sana. Ada begitu banyak amanat dari teman-teman di seluruh Indonesia yang wajib kami salurkan kepada pengungsi.

Tahap 1 pada 9 Februari 2013
Tahap 2 pada 16 Februari 2013
Tahap 3 pada 11 Maret 2013
Tahap 4 pada 29 Maret 2013
Tahap 5 pada 7 April 2013
Tahap 6 pada 14 April 2013
Tahap 7 pada 21 April 2013 ... pas Hari Kartini!

cats

Kita akan cerita-cerita tentang bantuan untuk pengungsi Rokatenda Tahap 7
Hari/tanggal : Minggu, 21 April 2013
waktu : 08.00 – 16.30 Wita
Tim : Dari Flobamora Community yaitu Heroe, Sony, Imel, Iros, Fandy, Tuteh dan Randy.

Lokasi :
1. Posko Keliwumbu - Uludala
2. Desa Mausambi
3. Desa Aewora

Bantuan Donasi via rekening + tunai (bantuan langsung dan pengambilan dari rekening via ATM) per tanggal 20 April 2013 adalah sebesar : Rp 26.881.605.

Dibelanjakan :
Dapat dilihat pada tabel laporan keuangan di bawah ini. (klik untuk memperbesar gambar)

Untitled

ALOKASI BANTUAN

Posko Keliwumbu - Uludala
1. 30 lembar seng
2. 3 kg paku
3. 4 karung beras @ 20 kg
4. 1 karung beras @ 50 kg
Semuanya diserahkan ke Wakil Koordinator : Bapak Raymundus.

Desa Mausambi
1. 3 karung beras @ 50 kg diserahkan ke Kepdes/Koordinator - stok gudang masih cukup.
2. Susu Kotak diserahkan ke anak-anak.
3. 75 Paket kebersihan diserahkan ke setiap KK (71 KK). Ada KK yang menerima lebih dari 1 dikarenakan jumlah angota keluarga yang banyak. Isi paket adalah : deterjen, sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan obat nyamuk lotion.
4. 75 Paket Rumah tangga diserahkan ke setiap KK (71 KK). Isi paket adalah : air minum kemasan, mie dan piring melamin.
5. 4 bungkus bibit sayur.
6. 4 pak polibag.
7. 2 pak pupuk bokasi.

BIYWrTfCcAAemhV.jpg large

Desa Aewora
1. 7 karung beras @ 20 kg diserahkan ke 6 tenda yang jaraknya terpisah jauh-jauh. Salah satu tenda mendapat jatah 2 karung karena jumlah KK-nya jauh lebih banyak dari yang lain.
2. 30 Paket kebersihan diserahkan ke setiap KK (25 KK). Ada KK yang menerima lebih dari 1 dikarenakan jumlah angota keluarga yang banyak. Isi paket adalah : deterjen, sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan obat nyamuk lotion.
3. 30 Paket Rumah tangga diserahkan ke setiap KK (25 KK). Isi paket adalah : air minum kemasan dan mi.
4. 7 jeringen minyak goreng diserahkan ke 6 tenda.
5. Susu kotak diserahkan ke anak-anak.

Biaya angkut barang dari toko ke basecamp : Rp. 50.000.
Biaya angkut barang dari basecamp ke lokasi pengungsian : Rp. 550.000

Donasi yang tersisa per 21 April 2013 = Rp 19.454.105

 

Cerita penyaluran di Posko Keliwumbu - Uludala
Kami berangkat dari Ende pukul 08.30 WITA menuju Kecamatan Maurole. Mas Heroe dan Randy rock'n'roll bersama barang-barang bantuan di bak mobil pick up! Mas Heroe dengan kameranya merekam banyak momen penting loh.

Di tengah jalan berhenti untuk istirahat di rumah keluarga kk Tuteh di Sokoria untuk ngopi-ngopi dan menghangatkan perut. Maklum, udara pengunungan, hehehe. Dari Sokoria dilanjutkan ke Ropa, di Posko Keliwumbu - Uludala, pada tanggal 29 Maret 2013 stok beras di gudang sebanyak 2 ton, makanya kami memenuhi permintaan mereka akan seng dan paku seng tetapi tetap juga membawakan beras untuk mereka.

Saat tiba di sana, ada yang menghantam hati kami karena ternyata stok beras di gudang Posko Keliwumbu - Uludala sudah KOSONG. Bila kosong kurang dipahami kami tambahkan kata NOL. Ya, sama sekali tidak ada beras selama 3 hari berselang. Ya Tuhan! Padahal dari Ende kami alokasikan beras untuk mereka hanya 4 karung @ 20 kg loh! Cepat berpikir kami mengambil jatah beras yang 50 kg untuk Desa Mausambi untuk diserahkan ke posko yang satu ini. Sungguh hati kami benar-benar seperti dihantam palu berkali-kali. Kami berjanji, Insya Allah, minggu depan akan membawa lebih banyak beras untuk mereka.

Karena di Posko Keliwumbu - Uludala ini semua bantuan ditulis di buku maka dengan nafas tersengal Pak Raymundus membuka buku bantuan dan memperlihatkannya pada kami. Ya, teman, bantuan terakhir yang tertulis di situ tetap : dari Flobamora Community. Lantas 631 jiwa yang adalah bagian dari masyarakat ini, yang statusnya masih tak jelas, yang masih saja pengungsi ini ... bagaimana? Apakah tidak ada yang benar-benar kontinyu mau memerhatikan para pengungsi? Kami, hanya membantu menyalurkan bantuan dari begitu banyak teman-teman dari seluruh Indonesia yang peduli. Bagaimanakah dengan 'badan' atau 'instansi' terkait yang semestinya juga memerhatikan nasib para pengungsi? 3 hari mereka kehabisan beras ... makan apa? Apa yang mau dimakan?

*menghela nafas panjang dan berat* mari kita lanjutkan ke cerita berikutnya.

Dari posko itu kami lantas bergerak ke Desa Mausambi ... dengan perasaan campur-aduk. Tapi kami selalu punya harapan. Itu pula yang kami sampaikan kepada mereka bahwa selalulah berdoa agar bantuan tetap datang meski tak dapat memenuhi segalanya yang mereka butuhkan.

Cerita Penyaluran di Desa Mausambi
Di Desa Mausambi mereka sudah menanti kedatangan kami karena sejak awal kami memang terkoneksi dengan mereka. Kami menyaksikan mereka dari nol sampai mereka punya sayur-mayur yang tumbuh baik di polibag. Kami menyaksikan mereka dari wajah susah sampai sumringah karena SUDAH PUNYA PUKAT! Horeee ... bahan pukat yang kami bawa di minggu sebelumnya telah dijahit menjadi 8 pukat loh! Bangga bahwa program mandiri ini dapat berjalan dengan baik atas kerja sama semua pihak.

BIYX21CCMAAuC2K.jpg largeDi Desa Mausambi setelah beras diturunkan di gudang kami berkumpul di bawah Pohon Asam bersama para pengungsi. Mama Muna dengan ramahnya berkata, "duduk dulu, minum dulu, kami buatkan teh!" dan yang kami tidak sangka, teh yang mereka sajikan sangat enak, sangat berwarna, tidak sekadar teh yang disajikan asal-asalan.

Wah, terima kasih tapi sebenarnya kami tidak butuh teh ... tapi mereka dengan segala keterbatasan menyajikannya untuk kami. Saat itu lah muncul sebuah mobil dengan beberapa bapak-bapak. Kami tak tahu apa yang mereka perbincangkan dengan para pengungsi. Informasi dari Mama Muna sih mereka adalah tamu dari Dinas PPO Kab. Sikka yang datang untuk mengecek anak-anak pengungsi yang ikut UN. Ooh begitu ;) kami pikir siapa.

Di bawah Pohon Asam anak-anak dikumpulkan untuk dibagikan susu kotak. Betapa senangnya wajah mereka! Tetapi sebelum susu kotak dibagikan, kk Tuteh memimpin mereka untuk menyanyikan satu dua lagu anak-anak dan merekapun bernyanyi meski banyak yang malu-malu. Mungkin mereka kuatir dieliminasi ya ;)

Setelah itu susu kotak mulai dibagikan kepada anak-anak tersebut. Mereka, anak-anak itu, begitu tertib! Tidak ada cerita saling dorong! Dan mereka begitu jujur; yang telah menerima susu langsung menyingkir untuk memberikan kesempatan pada yang lain. Ah, dari anak-anak sekecil itu kita belajar tentang ketertiban dan mengantri. Meskipun menjadi perhatian dari para tamu si bapak-bapak itu, semua kk dari Flobamora Community tidak peduli ... tetap melanjutkan misi untuk menyalurkan bantuan.

Setelah pembagian susu, paket-paket dibagikan ke masing-masing Kepala Keluarga. Di sini lah mereka menunjukkan pukat yang sudah dijahit/rajut dan bahkan ada yang sudah dipakai untuk melaut. Mereka juga menunjukkan sayur-mayur yang mulai tumbuh lebih besar dari minggu sebelumnya. Kami terharu ... sangat! Mereka bersungguh-sungguh. Dalam Kompas terbitan Minggu ada berita soal pengungsi korban Rokatenda yang mengatakan dalam berita bahwa mereka rindu berkebun dan melaut. Setidaknya sebelum berita itu diterbitkan kami telah memenuhi keinginan 274 jiwa pengungsi di Desa Mausambi untuk berkebun dan melaut.

Dari bawah Pohon Asam kami lantas pamit menuju Desa Aewora.

BIYVnltCMAIOGmI.jpg large

Cerita Penyaluran di Desa Aewora
Ada 6 tenda yang jaraknya terpisah jauh-jauhan meskipun mereka tak saling marahan :)
Di Desa ini kami kembali bergerilya dari satu tenda ke tenda lain dengan semangat penuh meski terik tak terperikan. Yang membuat kami terharu, mereka ... semua pengungsi di tenda-tenda itu ... sepertinya memang menanti kedatangan kami. Jadi begitu mendengar suara bel (klakson) motor, mereka langsung teriak, "Flobamora datang! Flobamora datang!" dan berlari ke pick up untuk membantu kami menurunkan bantuan.

Ada satu tenda yang sangat bikin kami sakit hati pada diri sendiri karena tidak membawa obat-obatan dari Ende. Karena sekitar 6 anak-anak di tenda tersebut (salah satu tenda dengan 10 KK) sakit! Sakit batuk, pilek, demam. Mereka tidur di atas tikar di pinggir pantai ... iya, itu yang sakit demam itu. Ya ampun! Semoga minggu depan kami dapat membawa bantuan obat-obatan untuk anak-anak juga, kami butuh konsultasi juga dengan teman-teman dokter karena tak berani membeli sembarang obat. Mungkin yang model syrup begitu masih ringan untuk anak-anak tersebut. Kata kk Tuteh, "ya bemana dorang tir sakit? Mandi laut setiap hari! Kena angin laut! Main pasir, debu, ingus, panas ... terus kalau malam kedinginan kena angin laut ... BEMANA DORANG TIR SAKIT, HEH!?" benar kk ... bagaimana bisa mereka sehat bila kondisinya terus seperti itu? Apakah ini akan terus berlanjut? Sudah sejak Februari seperti itu, sekarang sudah bulan April loh.

Bergerilya dari tenda ke tenda memang makan waktu tetapi kami suka menjalaninya. Mereka butuh terpal ... ya, untuk Aewora ini kami akan membelikan mereka terpal. Bila stok selimut di toko yang itu telah ada, kami juga wajib membelikan selimut ... dan obat-obatan, tentu!

Yah, akhirnya selesai juga penyaluran bantuan tahap 7 dan kami harus pulang. Di Desa Aewora kami berpisah dengan kk Tuteh dan Randy yang meneruskan perjalanan ke Maumere ... untuk suatu urusan yang tidak jauh-jauh dari internet dan pengungsi :)

Sampai jumpa di laporan berikutnya. Doakan kami ya!

BIb5fqFCEAAkFIR.jpg large

Wassalam.

*Semua foto oleh: @Heroe_cunkrink
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar