Laporan Penyaluran Bantuan #Rokatenda Tahap 6

Dear friends,

Menerima amanat adalah sesuatu yang ringan dan mudah bila amanat tersebut dikelola secara baik, sistematis dan teliti. Dalam hal ini amanat yang dimaksud berupa bantuan donasi dari semua teman-teman dari seluruh Indonesia untuk para pengungsi korban meletusnya Gunung Rokatenda. Telah 6 kali Flobamora Community (Komunitas Blogger NTT) menyalurkan bantuan dari teman-teman (baik anggota komunitas ini, blogger maupun non-blogger).

Tahap 1 pada 9 Februari 2013
Tahap 2 pada 16 Februari 2013
Tahap 3 pada 11 Maret 2013
Tahap 4 pada 29 Maret 2013
Tahap 5 pada 7 April 2013
Tahap 6 pada 14 April 2013

Kita akan cerita-cerita tentang bantuan Tahap 6
Hari/tanggal : Minggu, 14 April 2013
waktu : 08.00 - 16.30 Wita
Tim : Dari Flobamora Community yaitu Tuteh dan Randy

Lokasi :
1. Desa Mausambi
2. Desa Aewora

Bantuan Donasi via rekening + tunai (bantuan langsung dan pengambilan dari rekening via ATM) per tanggal 12 April 2013 adalah sebesar : Rp 31.320.605.

Dibelanjakan :
Dapat dilihat pada tabel laporan keuangan di bawah ini. (klik untuk memperbesar gambar)

Laporan keuangan
 

ALOKASI BANTUAN

Desa Aewora
1. 6 karung beras @ 20 kg diserahkan ke 6 tenda yang jaraknya terpisah jauh-jauh.
2. 6 mi instant diserahkan ke 6 tenda.
3. 6 jerigen minyak tanah diserahkan ke 6 tenda.
4. 6 tikar diserahkan ke 6 tenda.
5. 6 paket piring & gelas (masing-masing 1/2 lusin) diserahkan ke 6 tenda.
6. Ultramilk diserahkan ke anak-anak di 6 tenda tersebut.
7. 25 paket kebersihan diserahkan ke 6 tenda.
Isi paket adalah : deterjen, sabun mandi, pasta gigi dan pembalut.

Desa Mausambi
1. 3 karung beras @ 59 kg diserahkan ke Kepdes/Koordinator - stok gudang masih cukup.
2. 4 piece bahan pukat + timah + pelampung
3. Ultramilk diserahkan ke anak-anak.
4. 110 paket kebersihan diserahkan ke setiap KK. Ada KK yang menerima lebih dari 1 paket dikarenakan jumlah anggota keluarga yang banyak.
Isi paket adalah : deterjen, sabun mandi, pasta gigi dan pembalut.

Donasi yang tersisa per 14 April 2013 = Rp 26.281.605

IMG_0912

Cerita penyaluran bantuan di Desa Aewora
Tim relawan berangkat dari Ende pukul 08.00 Wita, sempat singgah di rumah saudara di daerah Sokoria, dan tiba di Desa Aewora sekitar pukul 11.30 Wita. Dari hasil penyaluran bantuan tahap 4, tim telah tahu lokasi setiap tenda yang akan diserahkan bantuan. Melihat motor yang dikendarai kami (Tuteh dan Randy) beserta mobil pick up, para pengungsi berhamburan ke jalan dan berdiri sambil menatap bantuan yang ada di atas pick up. Sangat senang melihat mereka ikut membantu menurunkan bantuan dengan wajah berseri-seri. Belum lagi anak-anak yang antri menerima sekotak Ultramilk (kami mempertimbangkan susu kemasan sachet dengan Ultramilk maka lebih praktis Ultramilk karena langsung diminum bersama-sama di depan kami).

Siang-siang bergerilya dari satu tenda ke tenda lain di Desa Aewora merupakan kesenangan tersendiri bagi kami. Dalam penyaluran bantuan tahap 6 ini lah akhirnya kami diantar oleh seorang pengungsi laki-laki bernama Patrisius Raga ke tenda pengungsi yang letaknya sangat jauh dari jalan raya. Bapak Patris mengikuti pick up kami menuju lokasi tenda tersebut. Letaknya langsung di tepi pantai dan dihuni oleh 3 KK. Sungguh miris tetapi itulah yang dapat kami lakukan dengan 1 stok beras @ 20 kg yang tersisa dan bantuan lainnya. Mereka sampai kaget melihat kedatangan kami. Ya kami memohon maaf baru kali ini dapat tiba di tenda mereka karena memang tenda tersebut sangat terpencil dan tidak terlihat dari jalan raya.

Kami belum bisa membuat program penanaman sayur apalagi pembelian pukat dan sampan untuk pengungsi di Desa Aewora, kami harus melihat kesuksesan pengungsi di Desa Mausambi terlebih dahulu. Lagi pula pengungsi di Desa Aewora ini terpisah-pisah dan jaraknya jauh-jauh. Kami ingin mereka bisa dikoordinir dalam dua atau empat kelompok untuk masalah alat mencari nafkah.

Yang paling sulit dari Desa Aewora ini adalah di desa ini sinyal telepon genggam tidak terdeteksi sama sekali sehingga sulit bagi kami untuk menghubungi mereka sekadar menanyakan perkembangan dan kabar. Sedih memang, tapi itulah yang harus kami terima.

Cerita penyaluran bantuan di Desa Mausambi
Di desa ini lah seperti ada keterikatan batin dengan para pengungsi karena telah 6 kali kami datang ke desa ini. Dua tenda pengungsi tersebut saling berhadapan dibelah jalan raya. Kami turun di rumah Kepdes yang bersebelahan dengan salah satu tenda. Mama Muna, Koordinator Pengungsi, segera menyambut kami dan memanggil para pengungsi. Ini mudah karena sebelum-sebelumnya kami telah menghubungi Mama Muna untuk rencana-rencana kedatangan dan sistematisnya.

Kali ini kami tidak berkumpul di lapangan, di bawah pohon asam, tetapi langsung di depan rumah Kepdes. Pertama-tama adalah membagikan Ultramilk ke para bocah. Wah, melihat wajah mereka rasanya ... mereka menyedot Ultramilk dengan nikmat, teman. Semoga kami bisa membawa lebih banyak Ultramilk! Kelebihan Ultramilk kami serahkan ke ibu hamil.

Setelah pembagian Ultramilk, kami membagikan paket kebersihan. Mama Muna memanggil satu per satu nama KK pengungsi. Mereka tenang dan patuh menerima paket tersebut dan tertawa-tawa waktu kk Tuteh bilang, "itu ada pembalut untuk yang perempuan kalau sedang menstruasi ya... tolong hidup yang bersih supaya kalian tidak mudah sakit. Cuci pakai deterjen, mandi pakai sabun, dan gosok gigi itu wajib!" Sedangkan kk Randy sibuk merekam momen demi momen.

Setelah itu para laki-laki mulai memeriksa sekarung bahan pukat + timah dan pelampung. Kami tak dapat menjabarkan wajah-wajah penuh harapan mereka ketika melihat bantuan tersebut. Kata kk Tuteh, "kalau pukatnya sudah selesai dirajut, mari kita pikirkan tentang sampan dan motor tempel. Yang penting adalah semua harus dipakai bersama karena bukan milik pribadi!"

Setelah mereka menerima pukat, kegiatan dilanjutkan dengan melihat kondisi bibit sayur yang telah ditanam oleh para pengungsi dibagi per kelompok. Ini adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami ketika program menanam sayur ini ternyata dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh pengungsi. Berlomba-lomba mereka mengajak kami menuju lokasi polibag tersimpan. Aaaah ... ada airmata yang menetes melihat betapa bersemangatnya mereka. Lebih terharu lagi melihat ada bibit sayur yang telah tumbuh! Mereka bahkan juga menanam bibit tomat, kangkung dan lombok. Keren sekali! Dari sini rasa optimis tentang pukat + sampan + motor tempel Insya Allah dapat berhasil untuk mereka semua.

Desa Aewora sudah. Desa Mausambi juga sudah. Saatnya kami pulang dengan perasaan berbunga-bunga. Kami juga pulang membawa pesan mereka yaitu : TERIMA KASIH KEPADA SEMUA ORANG INDONESIA YANG TELAH BERDONASI UNTUK MEREKA SEMUA. Wah, bahagianya.

Ada beberapa permintaan dari pengungsi baik personal maupun perkelompok. Tentu semua kami tampung tapi harus didiskusikan skala prioritasnya yang mana lebih dahulu diutamakan. Sejauh ini kami tetap mengutamakan beras. Itu demi kelangsungan hidup mereka juga. Dari Desa Aewora ada seorang pria muda yang meminta pukat, personal. Dari Desa Mausambi Mama Muna sendiri meminta tambahan polibag. Nampaknya program-program Flobamora Community untuk pengungsi mulai ada hasilnya. Mereka senang, kami pun senang berselip haru.

Demikian laporan penyaluran bantuan tahap 6 yang kepada para pengungsi kami katakan ini dari semua orang Indonesia. Kami sedikit bercerita tentang Aksi #AmbonBergerak, #Geser di SoE, juga tentang #KupangBagarak. Semuanya untuk pengungsi #Rokatenda.

Sampai ketemu di cerita-cerita kunjungan penyaluran bantuan yang lainnya. Doakan semoga kami tetap bijak menyalurkan bantuan kepada semua pengungsi. Amin ya Tuhan.

Wassalam.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar