Puisi untuk #Rokatenda

Aksi Peduli Bencana untuk pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Sikka, NTT dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 oleh berbagai komunitas di Ambon.


Dalam kesempatan tersebut, Opa Rudi Fofid yang biasa menuliskan puisi di http://rudifofid.com/ membacakan puisi yang ditulis pada hari itu juga. Berikut puisi ini admin copy dari Blog Ambon Bergerak.

[caption id="attachment_1329" align="aligncenter" width="487"]524731_10200336843998246_1791895327_n Foto dari album foto Facebook Aditya S. Retraubun[/caption]

Rokatenda
by. Opa Rudi Fofid


________________________________________


Beta Rokatenda
Beta ini Rokatenda
Di beta punya badan, di beta punya jiwa
Rokatenda menjulang-julang; menjulang-julang
Langit pulau-pulau Tenggara.


Beta Rokatenda
Beta ini Rokatenda
Beta ini Lava
Beta ini lahar
Beta ini cinta


Maka di beta punya rindu dendam
Satu musim satu kali
Beta bawa api beta bawa bara
Beta melukis langit dengan seluruh rasa sayang
Dari lubuk hati rokatenda,
Ijinkan beta memintal debu dan asap jelaga
Menjadi benang-benang duka lara


Beta minta restu menyelesaikan kain tenun warna tanah tenggara
Supaya beta pake bungkus badan
Dalam cuaca Rokatenda yang kadang dingin kadang panas


Beta Rokatenda
Beta ini Rokatenda
Beta sekarang ada di tenda
Saban hari beta menyulam dan menjahit renda-renda
Yang akan beta kenakan saat pesta sasando dan tifa


Di Palue yang manis
Di rokatenda yang beta sayang
Bae sonde bae rokatenda lebe bae
Beta mau ke Flores sekarang
Disana di ujung utara ada seribu kekasih
Menunggu beta ditenda-tenda rokatenda


Ambon 30 maret 2013




[caption id="attachment_1301" align="aligncenter" width="300"]Aksi Peduli Rokatenda Opa Rudi dan teman-teman dari berbagai komunitas dalam Aksi Peduli Rokatenda[/caption]

----------------------------------------

Postingan di ambil dari Ambon Bergerak.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Komentar
    Komentar melalui Facebook

3 komentar:

  1. #rokatenda... sebuah puisi.. jadi ingat catatan asli puisi yg ditulis pake spidol di kertas lecek itu :))

    BalasHapus
  2. puisinya bagus opa... saya minta yah... :)

    BalasHapus