Merubah Opini Publik yang Keliru

Masyarakat Indonesia dalam semua lapisan menyimpan opini-opini yang terbentuk sejak lama. Opini publik tersebut bahkan berkarat hingga sulit melepasnya. Salah satu yang paling nyata adalah opini publik tentang HIV dan AIDS. Bagaimana pandangan masyarakat, sebagian besar meski tidak semua, terhadap HIV dan AIDS sangat keliru. Ada semacam tradisi dalam masyarakat untuk mempercayai sesuatu terlebih dahulu ketimbang mencari tahu fakta yang sebenarnya tersedia. Masyarakat terbiasa untuk percaya dan nyaman dalam zona was-was.

Pada satu kesempatan emas admin pernah diajak bertemu dengan seorang pria yang sehari-hari bekerja di KPA (Komisi Penanggulangan Aids) NTT bernama Gusti Brewon. Admin diajak Gusti Brewon untuk mengikuti seminar tentang HIV dan AIDS untuk ibu-ibu PKK Kabupaten Ende. Sebagai tamu tak resmi, admin memilih kursi paling belakang dan diam-diam memerhatikan kegiatan seminar yang saat admin datang telah berlangsung sekitar dua jam.

Dalam kegiatan seminar tentang HIV dan AIDS oleh KPA NTT tersebut hadir seorang laki-laki bernama Aries. Soal fisik jangan ditanya. Aries berpostur tinggi, tegap, sehat dan bugar. Tidak ada seorang pun yang menyangka Aries diserang HIV. Waktu itu admin sempat bingung melihat fisik Aries; sangat sehat. Dan dari sisa seminar yang sempat admin ikuti ternyata ada banyak hal yang keliru telah dipercayai oleh masyarakat Indonesia tentang HIV dan AIDS. Buktinya Aries memiliki istri dan anak yang sehat, tidak tertular virus tersebut.

Pada kesempatan lain admin mengikuti seminar FGD2012 yang salah satu materinya adalah tentang People Who Living with HIV and AIDS. Pematerinya adalah Ayu Oktariani (lebih dikenal di Twitter dengan Ayu Mori) dari Indonesia Aids Coalition. Materi yang disampaikan oleh Ayu tak jauh berbeda dari yang disampaikan oleh Gusti Brewon dan teman-teman. Dan Ayu sama dengan Aries; sama-sama tertular virus HIV. Ayu bersama dua temannya dari Indonesia Aids Coalition menggawangi website dan akun media sosial yang bertujuan untuk memberi pencerahan kepada onliners tentang HIV dan AIDS. Miris ya … blogger di Indonesia kan jumlahnya sangat banyak.

Kalian harus tahu bahwa di dalam masyarakat berkembang isu-isu yang merugikan dan sangat tidak adil bagi penderita HIV dan AIDS. Diantaranya ada yang mengatakan bahwa tusuk gigi dapat menyebabkan tertularnya virus ini, air ludah, bahkan kontak kulit. Lantas apa sih yang harus kita luruskan dari opini publik yang terbentuk tentang HIV dan AIDS ini? Simak yang berikut ini!

HIV tidak gampang menular. Ya, HIV tidak gampang menular seperti isu-isu yang beredar dalam masyarakat Indonesia; menular melalui jabatan tangan, berenang, gigitan nyamuk, tusuk gigi, ludah. Semua itu tidak benar.

Dalam penularan infeksi HIV ada istilah yang disebut ESSE, yaitu prinsip dimana dimungkinkan untuk terjadi penularan HIV dari satu manusia ke manusia lainnya. ESSE adalah singkatan dari Exit, Survive, Sufficient dan Enter. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai : jalan keluar virus, virus yang hidup, kandungan virus yang cukup untuk menginkubasi, serta adanya jalur masuk virus ke tubuh seseorang. HIV hanya bisa menular jika empat prinsip ini dipenuhi semua dan tidak bisa menular jika hanya salah satu atau sebagian prinsip terpenuhi.

E= Exit ini maksudnya ada jalan keluar bagi cairan tubuh yang mengandung HIV yang ada dalam tubuh seseorang keluar tubuh. Hal semacam ini misalnya jika terjadi luka atau keluarnya cairan tubuh yang mengandung HIV seperti ketika seseorang melakukan hubungan seksual. Bagi penularan melalui jarum suntik bisa diartikan karena ada darah yang tersisa di dalam jarum bekas dan kemudian masuk kedalam tubuh seseorang.

S= Survive ini maksudnya dari cairan tubuh yang keluar ini harus mengandung virus yang tetap bertahan hidup. HIV bila berada di luar tubuh inangnya (manusia) dia tidak akan bertahan hidup lama. Ini misalnya ketika cairan tubuh keluar di saat berenang atau berada dalam udara bebas lainnya. Prinsip Survive ini juga tidak terpenuhi bila diberitakan HIV dimasukkan dalam minuman soda atau makanan sebab asam lambung yang pekat akan membuat HIV ini tidak bertahan hidup.

S= Sufficient ini maksudnya kandungan HIV dalam cairan tubuh yang keluar dari orang yang terifeksi HIV harus ada dalam kandungan yang cukup. Jika jumlahnya sedikit, HIV tidak akan bisa menginkubasi tubuh manusia lainnya. Ini mengapa cairan keringan dan saliva (ludah) tidak bisa menularkan HIV.

Enter= Adanya jalur masuk di tubuh manusia yang memungkinkan kontak dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Ini mengapa penggunaan kondom serta pelicin kemudian penting sebab akan meminimalisir terjadinya perlukaan ketika terjadi kontak hubungan seksual.
Penjelasan yang sangat sederhana di atas semoga dapat dimengerti oleh kita semua.

Yang admin dengarkan dari dua kali seminar soal HIV dan AIDS ini adalah bahwa obat yang paling ampuh untuk saudara-saudari kita yang diserang HIV adalah dukungan dari keluarga dan lingkungan. Ketika ada teman, sahabat, saudara kita yang mengalami hal ini, kita sudah tahu langkah apa yang harus dilakukan. Support them! Give them your love. Karena cinta dan perhatian sanggup meringankan beban mereka. Hati yang senang dan pikiran yang gembira adalah obat hidup.
Flobamora Community mendukung KPA & IAC.

Info diperoleh dari :
http://www.odhaberhaksehat.org/2012/hiv-hanya-bisa-menular-jika-baca-artikel-ini/

Salam.
Admin
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar