Bakau Part 1; Tongkat dan Nafas

Halo sohib Flobamora Community. Apa kabar? Sehat? Semoga. Lama ya admin tidak kabar-kabari tentang kabar FC. Jadi kangen nih *benahin sorban* hehe. Dalam bulan Mei 2012 ada banyak banget kegiatan yang dilakukan oleh komunitas kita yang satu ini. Diantaranya adalah Penanaman Bakau di Pulau Ende dan Lomba Mewarnai untuk Ana-anak. Wow! Ijinkan admin bercerita *siapin tissu buat elap busa mulut* hahaha.

Cerita-ceriti hyuk!

Ide penanaman bakau di Pulau Ende tercetus sejak ulangtahun FC yang ke-3 pada tanggal 31 Januari 2012 lalu. Ide ini muncul dalam BBM (Bincang-Bincang Malam) oleh beberapa member diantaranya abang Oir Rodja (Ketua Pertama Flobamora Community), Ryan, Tuteh, Oombyms dan Yudin. Dengan gamblang abang Oir bercerita tentang kondisi air sumur di Pulau Ende yang dulunya normal (tawar) kemudian berubah menjadi asin. Salah satu alasannya adalah akibat hilangnya bakau, secara perlahan, di pulau yang merupakan satu kecamatan tersebut. Manfaat bakau itu luar biasa. Selain untuk menahan abrasi, biota laut di tepi pantai, juga sebagai penyaring air laut ke darat (untuk pulau sekecil Pulau Ende). Oombyms juga bercerita tentang usahanya menanam bakau di Pulau Ende beberapa waktu lalu yang sayangnya gagal karena kurang koordinasi. Bakau yang ditanamnya punah sebelum tumbuh. Kemudian penanaman bakau dimasukkan ke dalam program kerja FC : semester pertama 2012, bersama program kerja lain seperti lomba mewarnai untuk anak-anak, kuis radio dalam program Hot Issue RRI Pro 2, belajar ngeblog, belajar socmed, rencana internetsehat goes to school dan lain-lain. Semua itu tentu di luar kopdar bulanan yang biasanya dilaksanakan setiap awal bulan.

Rencana menanam bakau ini disampaikan oleh FC kepada khalayak dunia maya. Tidak ada niat apa pun selain berbagi cerita tentang rencana ini. Dan ternyata memang benar, bekerja dengan tulus itu ada hikmahnya. Tidak pernah diduga sebelumnya bahwa seseorang justru menawarkan diri menjadi donatur untuk membeli bibit bakau. Luar biasa. Tidak ada salahnya bila di sini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ferdinandus Setu atas kebesaran hatinya untuk program keraja kami yang satu ini.

Sebelum menanam bakau tentu kita harus memperoleh bibitnya terlebih dahulu. Modal sudah tersedia, tinggal merumuskan prosesnya. Menurut Oombyms, bibit bakau bisa kita beli di bulan Mei 2012 dan ditanam di bulan Juni 2012. Dan Alhamdulillah untuk memobilisasi FC menuju Pulau Ende nantinya salah seorang member, Rifan (alias baba Rafi), menyediakan perahu motornya. Si Baronang! Wah, FC memamgn komplit. Tapi … di mana kah bisa mendapatkan bibit bakau? Untuk menanam bibit, kami tidak berani ambil resiko karena pengetahuan kami soal membibit bakau = NOL. Untungnya NTT memiliki seorang Maestro Bakau yang tersohor hingga ke luar negeri. Ya, siapa lagi kalau bukan Baba Akong? Laki-laki yang pernah diundang abang Andy F. Noya dalam program Kickyandy tersebut menyelamatkan kami yang kebingungan soal bibit bakau. Baba Akong tampil dalam Kickandy setelah film dokumenter oleh dua pemuda NTT yang mengangkat kegiatannya menanam bakau menang dalam ajang Eagle Award, Metro TV.

Singkat cerita pada hari Sabtu dan Minggu, 12 dan 13 Mei 2012, tiga member FC (Bastian Carvallo, Skyano Thedens dan Tuteh) beserta seorang member tamu (Foni Balukh) berangkat ke Maumere, ibukota Kabupaten Sikka. Perjalanan ditempuh sekitar 5 jam menggunakan sepeda motor. Hujan tidak menjadi soal asalkan pembelian bibit bakau ini sukses. Sabtu malam tim FC tiba di Maumere dan langsung dijemput oleh sanak Foni Balukh menuju Wailiti. Keesokan paginya tim FC beserta Foni dan kakak Nona (kerabat Foni) berangkat menuju Desa Ndete, Magepanda, Maumere, menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Ternyata tidak sulit menemukan rumah Baba Akong. Satu kali bertanya kami langsung tiba di halaman rumah Baba Akong. Seorang perempuan, ternyata istrinya Baba Akong, menyambut kami di halaman rumah.

“Mama, kami mau tanya rumahnya Baba Akong?”

“Ooo. Ini di sini sudah rumahnya.”

Yipie! *admin ikutan senang, joget-joget*

Ternyata Baba Akong sekeluarga telah terbiasa menerima tamu di rumah mereka. Tamu-tamu tersebut biasanya datang untuk membeli bibit bakau, ada pula yang melakukan penelitian dan belajar. Luar biasa. Tahu kah kalian bahwa bibit bakau yang ditanam oleh Baba Akong juga diekspor ke Jepang? O-ho! Sebagai orang NTT kita patut bangga. Di ruang tamu sempit itu Baba Akong dan istrinya bercerita tentang pengalaman-pengalaman mereka ketika menerima penghargaan Kalpataru (dari bapak Presiden), terlihat foto di dinding ketika baba berjabat tangan dengan bapak SBY. Kemudian istri Baba Akong mengeluarkan Kalpataru beserta penghargaan dari Kickandy Heroes. Berebutan foto narsis sebelum benda-benda luar biasa itu disimpan kembali.

Baba Akong sudah tahu tujan kami datang untuk membeli bibit bakau. Beliau bertanya berapa bibit yang hendak kami beli, mau dibawa / ditanam di mana, dan lain-lain. Dari Baba Akong pula akhirnya kami memutuskan untuk membeli 200 bibit bakau terdiri dari dua jenis : Bakau Akar Tongkat dan Bakau Akar Nafas. Baba Akong menjelaskan cara penanaman : jarak masing-masing bibit adalah satu meter, kedalaman lobang untuk menanam sekitar 40 sentimeter, Akar Tongkat harus di bagian depan Akar Nafas karena fungsi Akar Tongkat adalah menahan Akar Nafas. Tidak semua orang mendapat ilmu seperti ini. FC bangga menjadi salah satunya. Ilmu langsung dari maestronya pula. Tapi ada satu hal yang kemudian membuat jantung tim FC berdenyut lebih kencang. Kata Baba Akong, “empat hari saja waktunya. Lebih dari empat hari nanti bibitnya rusak.”

Hah? Tim FC saling pandang. Itu artinya bibit bakau ini ditanam dalam bulan Mei, tak bisa menunggu hingga Juni! Ini PR yang wajib diselesaikan oleh FC.

“Empat hari itu, bagaimana perawatannya?” tanya Yano.

“Siram saja dengan air tawar setiap pagi,” jawab Baba Akong kalem “jangan terlalu sering disiram. Cukup satu kali satu hari.”

“Tidak perlu air laut?” tanya Bastian.

“Tidak. Cukup air tawar. Percik-percik saja …”

Baiklah. Pendidikan kilat soal perawatan dan penanaman bakau sudah selesai. Saatnya mengangkut bakaunya! Untungnya di sekitar rumah Baba Akong ada laki-laki yang menyewakan mobil pick-up. Tim FC menyewa pick-up tersebut untuk memuat bibit bakau. Sementara itu tim FC juga sudah menghubungi supir bis Sang Prabu rute Ende-Maumere-Ende untuk menitipkan bibit bakau ke rumah Tuteh. Yipie! Pulanglah tim FC dari Desa Ndete kembali ke Maumere. Tiba di Maumere pekerjaan dilakukan dengan super cepat : membeli kardus, lakban, tali rafia, lantas membentk kardus di pinggir jalan sedangkan supir bis sudah telepon berkali-kali kuatir terlambat pulang ke Ende. Sabar, oom. Hehehe. Lima kardus besar berisi 200 bibit bakau akhirnya dinaikkan ke atas bis Sang Prabu diiringi tatapan heran masyarakat sekitar pinggir jalan menuju arah barat di kota Maumere tersebut. Tenanglah bakau … tenang.

Senin, 14 Mei 2012 FC pun kopdar. Keputusannya penanaman bakau dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Mei 2012, bertepatan dengan hari libur. Masalahnya sekarang destinasi penanaman bakau di Pulau Ende belum didapat. Untungnya Fauwzya Dean datang bersama Ami (sepupunya) dan FC memperoleh nomor HP Kepala Desa Ekoreko. FC juga menghubungi Noni di Pulau Ende untuk menanyakan prosedur. Noni menyarankan FC untuk mengirimkan saja surat resmi kepada Camat Pulau Ende untuk memberitahukan rencana ini. Noni bahkan menyarakan FC untuk menitipkan surat untk bapak Camat tersebut via seorang ABK perahu motor Harimau 2, taxi Ende – Pulau Ende bernama Baba Gun. Baiklah. Amplop cokelat berisi profile FC, surat resmi dan satu surat pemberitahuan telah siap dikirim. Rabu pagi Fauwzya mengantarkan surat tersebut pada Baba Gun. Rabu malam nomor HP Kepdes Ekoreko tidak bisa dihubungi namun FC telah mengirimkan sms. Tak disangka Kamis pagi Kepdes Ekoreko yang juga seorang ABK perahu motor Harimau 2. Intinya beliau menanti kedatangan FC di Desa Ekoreko. Sip!

Tongkat dan Nafas siap ditanam!

Cerita tentang program FC : Penanaman Bakau Di Pulau Ende, nantikan di Bakau Part 2 ;)) beserta foto-foto narsis yang sudah tidak bisa diobati lagi hahahaha.

 

Salam penuh cinta,

Admin.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar