Rokatenda Masih Bergejolak

Akhirnya! Admin dapat tersenyum lega karena boleh kembali memproduksi tulisan untuk warga Blogger NTT sekalian. Ada begitu banyak berita dari komunitas ini juga dari para member yang patut di-share.

Informasi yang satu ini masih terkait dengan Gunung Rokatenda. Hyup, pada tanggal 9 Februari 2013 yang lalu kami telah mengantar bantuan untuk para pengungsi Gunung Rokatenda dari Pulau Palu’e yang berada di Desa Mausambi, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende. Bantuan tersebut berasal dari semua teman-teman kami, blogger maupun non-blogger, dari seluruh Indonesia. Terima kasih. Dan memang, bantuan masih terus berlanjut sehingga 9 Februari 2013 kami sebut “Charity For Rokatenda Part. 1”

Pada Sabtu, 16 Februari 2013, karena masih banyak bantuan yang mengalir ke rekening kami, maka kembali bantuan-bantuan tersebut kami antar ke Desa Mausambi, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende : "Charity For Rokatenda Part. 2"

Apakah kami masih mau mengantar bantuan untuk pengungsi Rokatenda? Tentu masih! Selama masih ada dana mengalir/bantuan berdatangan, kami masih mau pergi mengantar dengan suka rela. Ikhlas!

Senin, 11 Maret 2013, kami kembali mengantarkan bantuan untuk pengungsi Rokatenda. Tujuan kami masih sama : Desa Mausambi karena hanya di desa itu lah para pengungsi masih tidur di tenda-tenda, bukan di rumah penduduk. Kedatangan kami ke sana sekalian dengan program kerja Flobamora Community : “Seminar Pengenalan Internet” di dua SMA di Kecamatan Maurole yaitu SMAN Maurole dan SMA Dharma Bakti Maurole. "Charity For Rokatenda Part. 3" ini melibatkan lebih banyak orang, member-member baru juga. Hehehe.

Perjalanan setelah musim hujan parah ini memang tidak mudah. Ada dua titik jalan yang putus yaitu di daerah Tanali dan Ropa. Untuk melintasinya kami harus membayar sejumlah rupiah per motor. Pagi itu dua member berangkat lebih dulu, yaitu Fauwzya dan Tuteh. Tiba di Pasar Ropa mereka istirahat dan disusul oleh teman-teman lain. Ndilalah saat sedang istirahat di Ropa itu lah terdengar suara GEDEBUM! yang sangat luar biasa. Ternyata saat itu lah Gunung Rokatenda MELETUS lagi! Ya ampun ... Admin saja sampai ketar-ketir melihat asap hitam membumbung tinggi di angkasa dan Pulau Palue tertutup awan.

Dari Ropa itu kami meneruskan perjalanan ke Maurole untuk menjalankan program "Seminar Pengenalan Internet" di dua SMA, kemudian membeli sembako bantuan (karena dua jalan yang putus, tidak mungkin kami membawa sembako dari Ende), dan mengantarkannya ke Desa Mausambi. Ya ampun, saat melihat kami Kepdes yaitu Bapak Lipus sangat senang sambil mengajak kami ke gudang. Lihat, stok berasnya tinggal 1,5 karung yang jelas bagaimana mungkin mereka bertahan dalam seminggu apalagi untuk 268 perut pengungsi. Kasihan. Untungnya kami juga membeli beras sekitar 6 karung untuk mereka (disesuaikan dengan budget). Lumayan yah...

Kami juga sempat berinteraksi dengan pengungsi yang sedang merajut pukat. Ternyata pukat tidak langsung dibeli di toko (admin baru tahu) tapi dirajut dan pembeliannya bisa dicicil. Misalnya satu pukat butuh berapa banyak pis senar... nah, senarnya itu lah yang dibeli di toko dan dirajut. Sedangkan untuk sampan (mungkin dengan motor tempel) harganya sekitar 2 juta Rupiah. Ya Tuhan, semoga ada lebih banyak bantuan untuk pengungsi Rokatenda. Gunung itu masih akan terus bergejolak, teman. Menurut cerita penduduk setempat, berdasarkan sejarah dan pengalaman, setiap kali meletus si Rokatenda akan terus batuk dan letusan-letusan kecil selama tiga tahun. Bagaimana dengan sekitar 8.000 penduduk yang masih bertahan di sana?

Well, "Charity For Rokatenda Part. 4" akan kembali dilaksanakan sekitar awal April mengingat situasi dan kondisi. Masih ada bantuan yang mengalir ke rekening kami dan harus diantar ke sana. Bagi yang masih mau membantu silahkan hubungi kami via twitter di @flobamorata atau via sms di 085239014948 atau via e-mail di bloggerntt@gmail.com

Pray For Rokatenda.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Komentar
    Komentar melalui Facebook

1 komentar: