Pagi Dan Senja

Entah mengapa saya mudah mendeskripsikan apa itu pagi.
Pagi itu indah,
Pagi itu basah,
pagi itu lembab,
pagi itu kusut,
pagi itu dingin.

Bagaimana dengan senja?
Senja susah digambarkan.
Saya benci senja,
saya mencintai senja,
seperti apakah senja itu?
Kenapa senja menyakitkan?
Kenapa senja tidak seperti pagi?
Kenapa senja itu suram..
Karena kami berpisahkah?
Karena lampu-lampu kapal yang memberi isyarat?

Kenapa senja mengasyikkan?
Kenapa senja berhiaskan bunga-bunga di taman?
Kenapa senja penuh dengan semut-semut yang mengintip?
Kenapa senja selalu menyusuri jalanan itu?
Senja itu indah..

Senja itu indah dan menyakitkan.
Indah ketika dua hati menyatu,
menyakitkan ketika dua hati terpisah oleh lautan.

Senja itu indah ketika pandangan itu jatuh.
Senja itu indah ketika jemari digenggam erat.
Senja itu indah ketika canda dan tawa menghiasi.
Senja itu indah ketika menyusuri jalanan.
Senja itu indah ketika aku bersamanya..

Senja itu menyakitkan ketika jamari digenggam untuk terakhir kalinya.
Senja itu menyakitkan ketika melambaikan tangan dari kejauhan.
Senja itu menyakitkan ketika aku melihatnya dan tidak bisa berbicara dengannya.
Senja itu menyakitkan ketika hanya bisa berkomunikasi dengan handphone dan sebuah handycam.
Senja itu menyakitkan ketika yang membawaku pergi itu menjauh.
Dan senja mulai sangat menyakitkan ketika aku dan dia tidak bisa melihat satu sama lain.

Entahlah..
Apa itu SENJA?
Ceritakan padaku..
Biar aku mengerti..

 

#TitynLunatic

Picture; koleksi pribadi Tuteh. Sunset at Jimbaran Beach, Bali.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Komentar
    Komentar melalui Facebook

4 komentar:

  1. Senja itu hidup...
    Hidup yang memudar...
    Pudar yang akan datang lagi...
    Saat lembab pagi menyapa...
    Pagi dan senja, itulah hidup manusia...

    *sok nyambung* :p

    BalasHapus