Sajak di Senja 6 November

Melangkahlah dengan cepat,
mulut ini takkan henti mengumpatmu selama biasmu masih nampak.
Segeralah kau benamkan pesonamu di lautan,
sebelum aku mengumpatmu lagi. #senja

 

Hati terbungkus udara senja ketika jiwa tak mampu berdiri tegak.
Namun raga tak mau kelihatan lemah di senja yang galau. #senja

 

Senjaku tak terbentuk.
Di hapanku hanya semburat jingga pucat pahit menyebar membalut langit biru.
Senja ini hambar tak ada kenangan.
Senja ini pahit mencekik. #senja

 

Aku tersiksa di senja yang kesekian..
Sendiri meratapi rindu, namun tak jua hadir.
Senjaku kini terus murung tanpa ada sebaris garis melengkung di langit Barat.. #senja

 

 

*titynlunatic

 

Foto diambil dari albumnya Etchon di FB. Model; Yudith.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Komentar
    Komentar melalui Facebook

4 komentar:

  1. Suka puisinya, suka juga fotonya... pas tadi ada yang moto2 di Pantai Ria pas sunset :)

    BalasHapus
  2. ...luar biasa dimana...rindu, sedih, harapan serta penantian cinta, berebut tempat sesaat dikeindahan senja...apalagi dipertegas dgn ilustrasi foto perempuan muda duduk sendiri, tangan bersidekap, serta tatapan kosong jauh mengarah ke lautan, sungguh hasil dr sebuah refleksi yang dalam...4 bintang buat puisinya...:)

    BalasHapus
  3. wahhh... jadi kangen dgn panteria..apalagi liat fotonya... dulu waktu sering2 galau sy juga suka duduk2 sendirian di pante ria... :D

    BalasHapus
  4. Saya mulai bisa merangkaikan kata-kata seromantis itu sejak saya jatuh cinta... wkwkwkwkwkw.... Thanks for all. Saya suka fotonya.. hihihi...

    BalasHapus