Jangan bilang pernah ke Kupang, kalau belum pernah mencoba jagung bakar jalan El-Tari.
Ada sekitar. 30 orang atau lebih penjual jagung bakar di sepanjang ± 500 meter jalan ini, mulai dari depan bunderan (simpang 6) Jl. Eltari sampai ke pertigaan Jalan Palapa.
Kawasan jalan El-Tari ini memang jadi tempat kongkownya anak-anak muda di sore dan malam hari sambil menikmati jagung bakar.
Tak pelak lagi ”Jagung Bakar” bisa dijadikan makanan khas Kota Kupang, tidak berlebihan juga kalau dijadikan ”Ikon Kota Kupang”. Terlebih lagi Nusa Tengara Timur (NTT) memang penghasil jagung yang cukup tinggi. Ada beberapa jenis jagung lokal NTT yang enak di jadikan jagung bakar. Semisal jagung pulut dan jagung manis.
Jagung di poles dengan mentega, lalu dibakar di tungku pake arang batok kelapa sekitar 10 menit, sudah jagung bakar siap untuk dinikmati.
Jagung bakar di cocol dengan sambal cabe rawit asin pedas menjadi ciri khas penyajian di disini atau ditambah lagi polesan mentega atau garam. Tak pelak lagi kalau sudah habis setongkol jagung bakar, pasti pengin nambah lagi. Nikmat rasanya, lebih-lebih lagi ”jagung pulut bakar”.
”Tapi hati-hati jangan sampai keram mulut, akibat kebanyakan mengunyah jagung bakar, gigi dan rahang kecapean… ahhhhh”. canda seorang teman ”Enggak segitulah..guyon aja..!!.
Penjual jagung bakar umumnya sudah menyiapkan dan menjual dagangannya sejak sore-sore hari sekitar jam 4, sampai jam 11 malam, waktu yang cukup pendek untuk berusaha, tapi tetap saja mereka lakoni.
Umumnya bahan jagung mentah dibeli di pasar seputaran kota Kupang atau langsung ke petani.
Sebenarnya tidak banyak untung yang mereka kumpulkan, dengan harga jagung bakar Rp 2500 per tongkol, paling banter dapet untung Rp 1000,-, tapi penjual jagung bakar tetap setia dan enjoy aja. Seperti slogan salah satu produk di iklan..”enjoy aja”.
”Hidup ini mudah, kalau Kita buat mudah”
”Life is easy, when We make it easy”
(agoesman)
kayaknya kita mesti nyobain nih jagung bakar di Kupang :D
BalasHapusSaya pernaah.. pas tahun 2008.. hehehe :)
BalasHapus