Kaderisasi Balai Taman Nasional Kelimutu

Pada hari Sabtu, 20 Oktober 2012 pukul 16.00 WITA, sejumlah komunitas dari bermacam kegiatan hadir di Aula Balai Taman Nasional Kelimutu untuk mengikuti kegiatan “Pembinaan Kelompok Pencinta Alam / Kelompok Profesi” yang peduli terhadap lingkungan. Dari lima komunitas yang diundang, empat komunitas hadir dan mewakilkan maksimal enam member. Komunitas yang hadir di sore yang cerah itu adalah Komunitas Pencinta Alam ‘Laskar Ambruk’, Komunitas Pencinta Alam ‘Assalam’, Komunitas Fotografi ‘KaFe’, dan tentu saja Komunitas Blogger NTT ‘Flobamora Community’.



FC yang merupakan Kelompok Profesi diwakili oleh Tuteh (Ketua FC), Sony Listiono, Eddieson Djea, Sherif Montana, Fauwzya Dean, Imelda Marcos dan Said Djohar.

Kegiatan pembinaan sore itu merupakan kegiatan awal; pengenalan. Acara dibuka oleh Bapak Alfons Tupen dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu yaitu Ibu Ir. Sri Mulyani, M.Si. Dalam sambutannya Ibu Sri memberikan pencerahan kepada kami tentang konservasi, fungsi hutan lindung, Balai Taman Nasional Kelimutu, dan lain-lain. Bahwa ada banyak hal yang tidak diketahui oleh masyarakat mengenai konservasi. Untuk memperluas informasi dan sebagai motivator kepada masyarakat, diperlukan teman-teman komunitas sebagai penyambung lidah kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir miss-communication antara masyarakat dengan pengelola dengan pengunjung dan lain-lain. Intinya agar masyarakat pun tahu aturan konservasi.

Apa saja kah yang kurang dipahami oleh masyarakat kita saat ini tentang Taman Nasional Kelimutu dan Balai Taman Nasional Kelimutu? Diantaranya adalah masalah pungutan masuk ke wilayah konservasi yang sebenarnya telah diatur oleh UU PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Perlu diketahui bahwa semua pungutan (dalam semua aturan kementrian) yang diatur oleh PNBP diserahkan kepada Negara. Tarif dan pengelolaan pungutan tersebut, harus diketahui oleh masyarakat, diatur sepenuhnya oleh Negara bukan oleh Balai Taman Nasional Kelimutu.

Yang lebih penting dari kegiatan sebuah taman nasional adalah perlindungannya. Di sini Ibu Sri menjelaskan tentang sejarah konservasi. Kenapa di dunia ini harus disisihkan kawasan untuk konservasi? Konservasi awalnya berasal dari Amerika. Dulu orang mengatur kawasan konservasi untuk kelompok-kelompok tertentu dan nama yang dipakai adalah reservasi. Tetapi ada sebagian kelompok lain yang menilai bahwa reservasi itu selalu tidak mendukung kegiatan pembangunan. Kenapa begitu? Karena kalau hanya dilindungi saja tentu pembangunan tidak bisa berjalan. Kemudian muncul kelompok penengan yang berasal dari para akademisi yang kemudian muncullah istilah konservasi. Konservasi di dalamnya ada unsur perlindungan sekaligus pemanfaatannya. Pemanfaatan seperti apakah yang dimaksudkan di sini? Tentu saja pemanfaatan yang tidak merusak kawasan itu sendiri. Misalnya air, pemanfaatan untuk pendidikan, penelitian, dan lain-lain. Daerah konservasi pun dapat digunakan sebagai laboratorium (alam). Bila menarik daerah konservasi dapat digunakan sebagai tempat wisata. Salah satunya yaitu Taman Nasional Kelimutu.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak taman wisata alam mengalami perubahan-perubahan yang kemudian berubah menjadi taman nasional. Taman Nasional di Indonesia sejumlah lebih dari 50. Tahukah kalian, teman, Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional terkecil di Indonesia! Diantaranya ada juga Merapi. Walaupun kecil, nilai yang ada di dalam Taman Nasional Kelimutu telah mendunia.

Taman Nasional Kelimutu terbagi dalam beberapa zona yaitu zona inti, zona penyangga, zona limbah dan zona pemanfaatan. Zona inti seluas 350M merupakan zona yang tidak boleh diganggu-gugat. Zona inti merupakan zona yang tidak boleh diintervensi dan bila terjadi perubahan, perubahannya secara alami. Sementara itu salah satu contoh zona pemanfaatan adalah titik-titik untuk jalur trekking, dan lain-lain.

Setelah penjelasan dari Ibu Sri, Pak Alfons yang lebih sering disapa Pak Apo melanjutkan pencerahan tetapi sebelumnya diadakan sesi tanya-jawab. Fauwzya, wakil FC, menjelaskan tentang akun twitter @tnkelimutu yang memang sudah seharusnya ada untuk memberikan informasi kepada masyarakat apalagi masyarakat di luar NTT. Sering terjadi miss-communication antara masyarakat di luar NTT mengenai kondisi di Taman Nasional Kelimutu. Setelah itu Eddie, wakil FC, juga bertanya tentang program Balai Taman Nasional Kelimutu sendiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Dengan gamblang Ibu Sri menjelaskan tentang 24 desa penyangga di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kepada masyarakat 24 desa penyangga itu dilakukan pembinaan (berupa pelatihan dan bantuan) oleh Balai Taman Nasional Kelimutu. Beberapa contohnya antara lain : budidaya lebah madu di Wologai, membantu untuk memproduksi sirup jahe instan di Nuamuri Barat, budidaya jahe di Sokoria. Bila ada desa yang meminta bantuan dan bentuk bantuannya tidak bisa dipenuhi langsung oleh Balai Taman Nasional Kelimutu karena keterbatasan bidang profesi maka pihak Balai akan meminta bantuan dari pihak ketiga untuk melakukannya misalnya membantu persoalan tenun ikat di Tenda atau membuat panganan berbahan cacao.

Sesi yang dibawakan oleh Pak Apo lebih kepada bentuk kerjasama antara Balai Taman Nasional Kelimutu dengan teman-teman komunitas. Tetapi Pak Apo juga menjelaskan struktur dari Balai Taman Nasional Kelimutu. Salah satu hal yang paling menarik di sini adalah bahwa setiap komunitas yang merupakan kelompok binaan Balai Taman Nasional Kelimutu akan memperoleh Kartu Anggota (masing-masing komunitas maksimal 20 Kartu Anggota) yang memberikan akses gratis kepada pemiliknya sehubungan dengan kegiatan di Taman Nasional Kelimutu.

Kegiatan “Pembinaan Kelompok Pencinta Alam / Kelompok Profesi” yang peduli terhadap lingkungan pun berakhir. Begitu banyak informasi yang kami peroleh dari pihak Balai Taman Nasional Kelimutu. Tentang konservasi, tentang pemberdayaan alam, juga tentang masyarakat yang seharusnya juga dapat mengambil bagian dalam mempromosikan wisata di daerahnya sendiri.

Insya Allah akan banyak kegiatan bermanfaat dari proses awal ini. Amin.
Bagikan di Google Plus

About bisotisme.com

Salah satu admin di tim admin yang mengurus web ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar