sumber foto Kompasiana |
Beberapa
waktu lalu saya diundang oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Univ. Nusa Cendana
mewakili Komunitas Blogger NTT (Flobamora Community) untuk menghadiri
Stakeholder Meeting para jurnalis warga yang setahun ini tergabung untuk
memantau pelayanan publik di kota Kupang dalam bidang kesehatan, pendidikan dan
administrasi kependudukan. Acara ini
digelar di Hotel Aston Kupang, 24 Maret 2014.
Undana
bekerja sama dengan LSPP Jakarta, Kemitraan dan USAID selama setahun belakangan
ini memang telah menjalankan sebuah program pemantauan pelayanan publik oleh
pemerintah kota Kupang dalam bentuk kerjasama pro aktif dari warga sendiri
untuk ikut memantau dan melaporkan segala bentuk persoalan terkait pendidikan,
kesehatan dan administrasi publik lewat media ‘Warta SMS’ yang dikelola oleh
Jikom Undana dan akan diteruskan kepada pihak terkait untuk dilakukan evaluasi
dan pembenahan.
Program
ini sebenarnya menarik meski agak kurang populer. Saya pikir ini hanya karena
masalah komunikasi. Di sini rakyatlah pemegang otoritas untuk proaktif
menyampaikan keluhan atau masalah yang dihadapinya terkait 3 bidang pelayanan
tadi dan segera melaporkan ke pihak yang berwajib lewat media SMS. Mengapa SMS,
teman-teman dari LSPP dan Jikom Undana merasa bahwa SMS adalah media yang
paling murah dan ada di semua lapisan masyarakat. Ketimbang media sosial
seperti facebook dan twitter, proses pelaporan hasil pemantauan dianggap lebih
familiar, mudah, murah dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat lewat SMS.
Program
ini sudah berjalan baik. Jikom Undana sebagai penyelenggara telah bekerjasama
dengan berbagai elemen masyarakat seperti kelompok guru, kelompok pelajar,
kelompok tani, LSM/ forum yang bergerak dalam pelayanan publik juga pemantau
pelayanan publik, Ombudsman, mahasiswa, ibu rumah tangga juga komunitas online
seperti Flobamora Community. Semuanya representatif dan memiliki peran
masing-masing untuk mendukung program ini. bagi saya, kemungkinan kendalanya
ada pada komunikasi, kesediaan untuk berbagi informasi dan ada tidaknya sumber
informasi. Terkait poin ketiga, terkadang masyarakat juga jarang terkait
langsung dengan tiga bidang pelayanan di atas. Maksud saya, mengurus anak
sekolah setahun sekali, ke rumah sakit/ puskesmas juga tidak setiap hari, juga
mengurus KTP, akta, dll kan tidak setiap hari. Bandingkan dengan bidang layanan
pemerintah lainnya yang kebetulan tidak tercakupi dalam program ini, tapi
sebenarnya juga penting dan kelihatan setiap hari, misalnya jalan rusak,
sampah, listrik padam, polisi pungli,
sembako mahal, minyak tanah susah, dll. Mungkin dalam program selanjutnya,
bidang pemantauan publik harus lebih luas lagi dan melibatkan seluruh instansi
pemerintah, tidak hanya pendidikan, kesehatan dan administrasi publik.
Apapun
itu, sekali lagi program ini sudah sangat baik sekali. Seperti dalam laporan
SMS yang pernah masuk ke server warta
SMS Jikom Undana di nomor 08113829300. Menarik memang karena kebanyakan
SMS yang masuk justru dari daerah-daerah pinggiran kota Kupang seperti Fatukoa,
Maulafa, Belo, dan Kolhua. Metode ini mungkin efektif bagi masyarakat di sana
yang mungkin selama ini juga sudah tidak tahu mau mengeluh ke mana lagi. Dan
cukup baik, pihak server langsung memforward setiap SMS kepada dinas terkait
dan langsung mendapat respon.
Pada
kesempatan stakeholder meeting kali ini hadir pula perwakilan dari dinas
kesehatan kota Kupang, dinas administrasi publik/ pencatatan sipil kota Kupang
dan perwakilan dari dinas PPO propinsi NTT maupun kota Kupang. Beberapa keluhan
dan pertanyaan dari elemen masyarakat bisa langsung di jawab pihak berwenang.
Dinas Kominfo kota Kupang yang hadir pada saat itu juga sempat menyampaikan
beberapa program pelayanan berbasis teknologi informasi. Ini menjadi bahan
diskusi menarik antara saya dan bapak perwakilan dari Kominfo. Sebagai
komunitas blogger kami mau dong pak diajak untuk kerjasama terkait penggunaan
IT untuk urusan pelayanan publik. Memang
agak telah untuk ukuran kota Kupang sih, harusnya call center dan akun media
sosial dinas Kominfo, terutama bapak Walikota betul-betul aktif dan responsif.
Teknologi sudah maju, banyak yang gratis kek FB, Twitter atau youtube saya rasa
akan sangat potensial untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Pada
akhirnya semua peserta sepakar untuk terus meningkatkan jaringan komunikasi
dengan memanfaatkan IT yang kian canggih dan mudah diakses banyak orang. Ketika ada program keren dari Undana, LSPPP,
Kemitraan dan USAID, pihak pemerintah harusnya ikut membantu mensosialisasikan
kepada masyarakat, misalnya dengan menempel pengunguman di setiap kantor.
Itupun jika pemerintah ingin maju dan memperbaiki kualitas pelayanannya. Apakah
siap?
Pak
Jonas Salean, walikota Kupang tercinta, buktikan kalau anda betul-betul
responsif terhadap semua aspirasi rakyat kota Kupang, jang ko cuma panas-panas
tahi ayam sa pas awal-awal nae jabatan dulu....
FYI: Bagi teman-teman
yang berdominsili di Kupang dan punya pengalaman buruk terkait pelayanan pemkot
di bidang pendidikan, kesehatan dan administrasi publik, bisa kirim SMS (format
bebas namun informatif – mengandung 5 W + 1 H, lah J) lalu kirim ke 08113829300
***
0 komentar:
Posting Komentar