Bencana memang tidak semua orang inginkan. Tapi jika sudah terjadi apa bisa dikata.
Gunung Rokatenda di Pulau Palue yang sedari Oktober bergejolak terus menerus hingga kini menciptakan gelombang pengungsi juga kesedihan. Ribuan pengungsi yang menyelematkan diri dari Pulau Palue ke wilayah utara Flores di daerha Kab. Ende dan Sikka.
Kepedulian yang memeluk pengungsi. Hanya itu. Mereka hidup hanya dengan itu.
Dua kali mengunjungi pengungsi di lokasi hati ini menangis. Berbulan-bulan jauh dari rumah dan hidup di dalam tenda pengungsian, mengharapkan bantuan datang untuk bisa makan.
Menyedihkan memang. Lebih menyedihkan lagi saat muncul berita pengungsi yang meninggal karena kelaparan. Kok bisa???
Ingin marah tapi pada siapa. Kemarahan pada pihak berwenang yang mempunyai dana memadai malah tidak membuat perut kenyang para pengungsi. Sadar yang mereka butuhkan adalah aksi.
Kemarahan dituangkan dalam kepedulian. Provokasi untuk mengumpulkan donasi memang lebih baik. Terbukti lebih dan lebih baik.
Dari luapan marah dan kecewa di media social lah dana-dana mengalir, aksi demi aksi terbentuk. The Power of Socmed.
Donasi dari berbagai pihak, teman-teman netizen dari seluruh Indonesia mengalir masuk di rekening Komunitas. Sumbangan dalam aksi #1MugBeras mengalir, dari beberapa mug menjadi berkarung-karung.
Dari blog, facebook dan twitter hingga fitur broadcast message dari blackberry message diberdayakan untuk mengumpul dan menyalurkan informasi juga memprovokasi.
untuk postingan selengkapnya lanjut baca di Blog Kak Fauwziah yah, klik di SINI :)
0 komentar:
Posting Komentar