Banjir besar merendam puluhan desa di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Tercatat, ribuan rumah dan ribuan hektar sawah ladang, rusak diterjang luapan Sungai Benanai, sejak Selasa (24/6) lalu.
Berdasarkan informasi dari Kecamatan Malaka Barat, ada 5610 KK yang membutuhkan bantuan. Sebab rumah mereka mengalami kerusakan, juga sawah ladang rusak akibat digenangi air bah yang belum juga surut. Rusaknya ribuan hektar lahan pertanian yang menjadi tumpuan nafkah, membuat penduduk tak berdaya.
Seperti yang terjadi di wilayah Harewe Luan, di mana masyarakat hanya bisa pasrah dan menangis, sebab hasil panen yang sudah dibawa ke rumah, kini rusak disapu banjir. Sementara tanaman di sawah dan ladang yang siap panen, hanyut dibawa luapan Sungai Benanai.
Ribuan rumah rusak, sawah ladang pun gagal panen. Para korban banjir Sungai Benanai hanya bisa pasrah dan menangis.
Banjir yang masih menggenang hingga ketinggian lebih dari dua meter, membuat para warga tak bisa beraktivitas. Mereka tak bisa keluar rumah juga hidup dalam gelap gulita, karena pasokan listrik sudah dipadamkan sejak beberapa hari lalu. Sementara bantuan melalui jalur darat, terhambat oleh Sungai Benanai yang masih meluap tinggi. Seperti yang terjadi di Desa Sikun dan Fafoe, yang harus ditempuh dengan perahu karet. Juga Desa Besikama ke Sikun atau sebaliknya dari Fahiluka ke Sikun, semua terkendala luapan Sungai Bananai.
Dengan kondisi serba sulit ini, bukan berarti saudara-saudara kita di sana, harus bermuram durja dengan nasibnya. Sebab itulah Forum Solidaritas Korban Benanai yang terdiri dari para penggiat kemanusiaan, Rohaniwan, dan Akademisi dari NTT dan wilayah lain di Indonesia mengajak para rekan, sahabat dan handai taulan di manapun berada, untuk sudi kiranya membantu meringankan penderitaan para korban banjir tersebut. Hingga kini, para korban banjir sangat membutuhkan makanan, juga pakaian dan obat-obatan. Karena banjir ini, membuat anak-anak dan orangtua mengalami sakit akibat didera dingin dan tiadanya tempat berteduh yang layak.
Banjir akibat luapan Sungai Benanai ini melanda 36 desa di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Malaka Barat meliputi Motaulun, Naas, Maktihan, Besikama, Lasaen, Umatoos, Fafoe, Sikun, Oan Mane, Umalor, Motain, Rabasahain, Loofoun dan Rabasa Haerain. Sementara di Kecamatan Weliman daerah yang dilanda banjir adalah Kleseleon, Angkaes, Wederok, Lamudur, Forekmodok, Umalawain, Haliklaran, dan Bonetasea. Saat ini, para korban banjir mengungsi di kawasan Wekmidar, yang tidak terlanda luapan air bah.
Bagi masyarakat yang ingin meringankan penderitaan korban banjir Sungai Benanai, bisa menyalurkan bantuan pada alamat di bawah ini:
POSKO “Forum Solidaritas Korban Benanai”,
d.a Kios Terrarosa
Jl Prof Herman Johanes, Gg Fioretti RT009/RW003, Desa Penfui Timur – Kupang Tengah, NTT
Jl Prof Herman Johanes, Gg Fioretti RT009/RW003, Desa Penfui Timur – Kupang Tengah, NTT
A.n Herman Seran,
Atau melalui:
No Rek Bank Mandiri KCP Atambua
No Rek: 145-00-0552033-9
A/N: Herman Seran
No Rek: 145-00-0552033-9
A/N: Herman Seran
Koordinator Forum Solidaritas Korban Benanai
- Bp. Herman Seran : Telp. +628119106807
- Romo Pius Nahak, Pr : Telp. 0815239135482
- Romo Leo Mali, Pr : Telp. +628121028035
*NB: Tulisan ini berasal dari email yang disharing di mailing grup Forum Akademia NTT (FAN) oleh Emanuel Bria; salah satu anggota mailling list FAN.
Mari berpartisipasi.
#Salam
dari blog Seluz Fahiks
0 komentar:
Posting Komentar